gambar dari sini
Uang bulanan habis sebelum waktunya dan kiriman yang terlambat datang, dua hal yang menjadi masalah klasik anak kos. Tapi saya ngga pernah mengalaminya tuh *songong hihi Alhamdulillah dong ya harusnyaa.

Alhamdulillah, waktu itu Papa saya selalu mengirim uang bulanan tepat waktu bahkan kadang kecepetan. Sekalipun misalnya, kiriman datang telat, sayapun tidak terlalu kuatir, kan ada tabungan.

Banyak teman saya yang mengalami kedua masalah klasik ini. Merekapun tak bisa mengandalkan tabungan karena tak punya. Uang bulanan habis untuk berbagai kebutuhan tanpa menyisakan sedikitpun untuk ditabung. Kalau saya amati, bukan karena mereka orang tak punya. Uang bulanannya rata-rata sama kok dengan saya bahkan lebih gede.

Barangkali bedanya, barangkali lho ya.. saya lebih dulu berlatih manajemen keuangan daripada mereka.

Sejak SMA saya tinggal terpisah dari orangtua. Sejak itulah saya mulai punya rekening tabungan sendiri dan belajar me-manage keuangan. Tiap awal bulan begitu menerima transferan dari Papa, saya langsung membaginya dalam pos-pos anggaran, seperti uang jajan, transport, kosmetik, dan tabungan. Memang sih ini bukan kali pertama saya menabung. Saya menabung sudah sejak kecil. Tapi sebelumnya paling-paling yang saya tabung diluar uang jajan. Misalnya saat dapet angpau dari sodara pas lebaran.

Setelah SMA saya semangat menabung karena saya mendapatkan jatah uang bulanan, bukan harian lagi. Jadi sekali nabung langsung dalam jumlah yang cukup besar. Seandaianya saat SMA itu saya masih mendapatkan uang jajan harian, pasti saya malas juga mengumpulkan receh demi receh, mending langsung dibelikan gorengan aja :)

Saya ingat seorang pakar finansial, ehm bukan Miss Hagemaru ya, yang jelas pakar ini kata-katanya lebih bisa dipertanggung jawabkan lah haha. Beliau menyarankan untuk anak yang sudah agak besar sekitar kelas lima SD gitu, diberikan uang jajan mingguan. Sementara untuk yang sudah SMA berikan uang jajan setiap bulannya. Uang jajan ini bukan sekedar hanya untuk jajan di sekolahan aja lho ya. Tapi juga skalian buat transport, menabung dan kebutuhan lainnya. Tujuannya supaya mereka belajar bagaimana mengelola keuangan.

Kalo saya waktu SMA dulu sih, jatah sebulan yang Papa kasih buat segala macam kebutuhan pribadi, tapi tidak termasuk uang sekolah dan beli buku pelajaran.

Jadi bagi yang ingin mendidik anak sadar finansial, memberikan mereka uang saku mingguan atau bulanan bisa dicoba lho.

Btw sekarang Miss Hagemaru udah punya Fan Page lhoo, udah pada nge like belom? Rencananya dalam waktu dekat bakal bikin kuis seru-seruan di Fanpage dan twitter. Tungguin yaa... ;)

@MissHagemaru